About

Nasehat Untuk Penuntut Ilmu

Silatul Ukhuwah Antar Pascasarjana dan Mahasiswa Baru

Kamis 20 Safar 1439 - Jumat 21 Safar 1439 H

Nasihat Syaikh DR. Fahd bin Isa Al Anazy, Dosen Aqidah di Kuliah Al Quran Al Karim Universitas Islam Madinah Al Munawwarah

Mungkin diantara kalian ada yang baru pertama kali datang ke Madinah. Sungguh ini merupakan keutamaan yang agung, sebab berjuta manusia sangat mengharapkan untuk datang ke kota Rasulullah ini.

Pada kesempatan kali ini saya ingin mengingatkan hal-hal yang mesti didawamkan oleh para penuntut ilmu dan para dai. Berkata Ibnu Taimiyah, "bahwa ilmu pengetahuan adalah samudera, dan tidaklah aku menjangkau kecuali baru pantai-pantainya saja."

Tentu dalam hidup ini, kita mesti memiliki tujuan yang jelas. Kamu berlelah lelah mengumpulkan ilmu, jauh dari keluargamu, tentunya ini mesti memiliki target dan tujuan yang bening. Manusia tanpa tujuan, maka ia sejatinya tak bernilai.

Maka pertama yang mesti kita berbekal denganya adalah; memperbaiki niat. Penuntut ilmu mesti membersihkan hatinya dari niat lainnya kecuali untuk menuntut ilmu demi mengharap ridha Allah. Jika hanya ijazah, bisa saja kita dapatkan di negeri kita atau di negeri tetangga. Namun jika mencari ilmu, Madinah-lah tempat yang telah terbit darinya Ulama-Ulama besar.

Ada beberapa salaf yang mengatakan, bahwa orang-orang kadang awalnya mencari ilmu bukan karena Allah, namun ketika bertambah pemahaman dan makin mendalami keutamaan ilmu, akhirnya niatnya menjadi murni.

Kedua, adalah sabar dalam fatrah tahsil ilmi ini. Yang dimaksud disini adalah sabar dalam menuntut ilmu syar'i. Suhu dan iklim yang berbeda, bahasa yang berbeda, kondisi geografis yang berbeda, jika kita sabar menjalaninya akanlah terbiasa kemudian.

"Tidaklah ilmu didapat dengan jasad yang banyak istirahat", kata Abdullah Ibnu Mubarak.

Ketiga, kepada penuntut ilmi hendaklah bertahap dalam menggapai penguasaan ilmu. Tidak mungkin seseorang bisa menguasai satu cabang ilmu secara sempurna hanya dalam setahun. Itulah kemudian kita mengambil kaidah; jangan tergesa-gesa menuntut ilmu.

Berkata Az Zuhri, (من رام العلم جملة، ذهب عنه جملة) "siapa yang ingin menguasai ilmu secara serentak sepenuhnya, ia akan kehilangan serentak sepenuhnya pula."

Keempat, bagi penuntut ilmu hendaklah tidak hanya mencukupkan diri dengan muqarrar di kuliah saja. Ada banyak ilmu di banyak tempat, apalagi di Masjid Nabawi Asy Syariif. Ialah ghanimah yang mesti dituju oleh siapapun yang menuntut ilmu disini.

Kelima, hendaklah para penuntut ilmu menjaga tali persaudaraan. Sebab kita semua adalah para punggawa dakwah, yang kemudian memetakan kondisi dakwah di bangsa kita. Manusia kelak bahkan sejak sekarang akan membutuhkan kita. Ada banyak pemikiran salah yang mesti kita perbaiki secara jama'i.

Hendaklah menggunakan cara terbaik dalam menasihati jika ada saudara kita yang melakukan kesalahan. Sampaikan dengan baik dengan dalil yang nyata. Jangan berkata, "dia adalah dia, biarlah dia dengan urusannya." Senada dengan perkataan Nabi, "agama adalah nasihat."

Keenam adalah, hendaklah para penuntut ilmu menjadi role model, qudwah bagi sesamanya dan manusia pada umumnya. Manusia akan melihat madzahir kita, maka bagaimana kita bisa mengajarkan mereka ilmu sementara kita tidak melaksanakan sunnah-sunnah Rasulullah dalam keseharian kita?

Kemudian kita menuju ke gerbang selanjutnya; yakni posisi kita bagi medan dakwah di negeri kita. Bahwa benar, manusia sedang menunggu kita saat ini. Maka bagaimana cara berinteraksi dengan mereka?

Pertama, ketahuilah realitas mad'u, dan mengerti juga metode-metode jitu yang memungkinkannya sukses dalam dakwahnya. Da'i juga mesti bisa memetakan kondisi mad'u; apakah dari fasik, musyrik, penyembah berhala, atau lain sebagainya.

Kedua, hendaklah para dai berdakwah dengan hikmah. Bersikap bijaksana dan lembut agar tercapai misi-misi dakwah yang telah direncanakan.

Ketiga, mulailah berdakwah dari keluarga kita, kawan-kawan terdekat dan handai taulan yang memiliki kekerabatan yang baik dengan kita.

Wa akhiran, "Man ijtahada fil bidayah, yartaah fi An Nihayah" .. "Barangsiapa yang bersungguh-sungguh dahulu , maka ia akan bahagia kemudian" ..