About

Antara Teman dan Musuh dalam Selimut

✔Antara teman dan musuh dalam selimut .

Teman adalah orang yang baik dan mengajak anda untuk baik, sedangkan orang yang  menyeret anda kepada jurang, adalah musuh walau dia selalu bersamamu sampaipun ketika anda berselimut.

Namun demikian, karena kebodohan, dan nafsu  anda sering kali salah menilai, anda merasa sakit ketika diajak berbuat baik, tersinggung ketika ditegur, merasa terusik ketika diingatkan.

Sebagaimana anda bisa saja merasa terpuji ketika dipuji walaupun anda nyata nyata salah, atau merasa tersanjung ketika mereka bersorak, padahal anda sedang terperosok dalam jurang. 

Betapa sering anda lebih memilih untuk berteman dengan orang yang hobi memuji anda atau merestui setiap ucapan dan tindakan anda.

Sobat, memang kadang kala kebenaran terasa pedih dan perih, karena bertentangan dengan nafsu, sebaliknya kesalahan itu terasa manis dan menyenangkan karena sejalan dengan nafsu anda.

Hanya orang yang berilmu dan mendapat petunjuk yang mampu membedakan antara musuh dalam selimut anda dari kawan walau berada di sebrang jalan,

Fakta ini bukan hanya berlaku pada sahabat, namun juga pada semua ikatan dan hubungan.

Guru sepatutnya mewaspadai murid yang selalu mengiyakan keinginannya tanpa pernah sudi untuk mengingatkan gurunya yang terbukti lupa atau lalai. Sebagaimana murid juga demikian, sepatutnya waspada dari guru yang selalu menuruti kemauannya.

Sehebat apapun guru anda maka dia manusia yang bisa lupa dan setulus apapun murid anda maka tetap saja ia manusia yang masih sering alpa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 أُنْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُوْمًا ، قَالُوْا ياَ رَسُوْلُ اللهِ هَذَا نَنْصُرُهُ مَظْلُوْمًا فكيف ننصره ظالما ؟ قال : تَأْخُذُ فَوْقَ يَدَيْهِ .
Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim atau yang dizalimi, para sahabat berkata: wahai Rasulullah, wajar kita menolong saudara kita di saat ia dizalimi, maka bagaimana kami menolongnya ketika ia berbuat zalim? Rasululla Shallallahu 'alaihi wa sallam . menjawab: kamu mencegahnya dari perbuatan zalimnya)” (Bukhari)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
?Ustad DR.Muhamad Arifin Badri hafidhzahullahu ta'ala