About

Sikap dalam menjawab salam ditelpon

#Tanya Jawab:

?SIAPAKAH YANG LEBIH DAHULU MENGUCAPKAN SALAM DI TELEFON? SANG PENELEFON KAH ATAU ORANG YANG DITELEFON?

Suatu hari, Syaikh Al-Albani rahimahullah menelefonku, pada waktu itu, aku sedang tidak ada di tempat. 

Maka putriku yang masih kecil menjawab telefon itu, sambil mengangkat gagang telefon, dia berkata: "Assalamu'alaikum warahmatullah". 

Maka Syaikh bertanya tentangku, lalu beliau berkata: "Beritahukan kepada Ayahmu, bahwa Muhammad Nashiruddin Al-Albani menelefon. 
(Beliau tidak menyebut "Syaikh" ... Ini adalah di antara sifat tawadhu'/ rendah hati beliau. -Semoga Allah mengangkat derajat beliau di Surga-). 

? Ketika aku pulang ke rumah, putriku mengabarkan bahwa ada seorang laki-laki menelefonku, namanya adalah Muhammad Nashiruddin Al-Albani. 
Maka akupun segera menelefon beliau. 

Setelah beliau menyelesaikan keperluannya kepadaku, beliau berkata kepadaku: "Wahai Abu Islam, ketika aku menelefonmu, putri kecilmu yang menjawab telefon, dia berkata: ((Assalamu'alaikum warahmatullah)), apakah perbuatannya berdasarkan ilmu, ataukah itu hanya perbuatan pribadi dari seorang anak kecil?
Kami ingin mendapat faidah ilmu wahai Abu Islam." 
(Ini juga merupakan sifat tawadhu' dan hikmah beliau dalam berda'wah, semoga Allah menyayangi beliau). 

Maka akupun berkata: "Hal ini (perbuatan yang dilakukan oleh sang putri) hanyalah perbuatan seorang anak kecil, dan untuk pertama kalinya (dia berbuat demikian). 

Dan yang kita ketahui dalam hal ini adalah bahwa jika seseorang mengangkat telefon, dia berkata ((Na'am / Iya ... )), lalu sang penelefon mengucapkan salam, kemudian orang yang menerima telefon menjawab salamnya, dia tidak memulai mengucapkan salam." 

? Beliau rahimahullah berkata: "Hal inilah yang benar, yang kita ketahui, karena sang penelefon seperti orang yang mengetuk pintu, tidak ada perbedaan di antara keduanya." 

(Dinukil oleh Murid Syaikh Al-Albani rahimahullah: Shalih bin Thaha Abu Islam, dalam kitabnya: "Al-'Aqidatu Awwalan Lau Kanu Ya'lamun" (vol.1 / hal.16-17). 


Makkah, 22111436 H 
Diterjemahkan oleh :
Ustadzah Arfah Ummu Faynan