About

Sakti tapi kog mati

Sakti Tapi Kok Mati?

 

Sobat, di setiap masa dan negri, ada saja sosok sosok yang dianggap sakti. Banyak deh cerita luar biasa tetang sosok  tersebut. Ada yang diyakini bisa mendatangkan rejeki, ada pula yang dikisahkan mampu melindungi pengikutnya dari segala petaka. Ada pula yang katanya mampu mengetahui yang gaib, menghidupkan orang yang sudah mati, atau minimal bisa berkomunikasi dengan orang yang sudah mati, dan masih banyak lagi.

 

Bagi yang mempercayainya, pasti saja banyak pembelaan, bisa dianggap wali, atau karomah, atau sakti atau lainnya.

 

Menurut anda, benarkah semua itu terjadi? 

 

Sobat, sebagai orang yang beriman, anda pasti percaya bahwa andai semua itu benar maka seharusnya orang yang paling sakti adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Selanjutnya para sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan sahabat lainnya.

 

Namun demikian, pada kenyataannya, Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak mengetahui yang gaib, kecuali bila mendapat wahyu. Beliau tidak mampu memberi atau melindungi pengikutnya dari petaka, bahkan beliau sendiri jatuh sakit, merasakan lapar, dan ketika berperang beliau terluka, dan akhirnya beliau juga meninggal dunia. Allah Taala berfirman:

قُل لَّا أَقُولُ لَكُمْ عِندِي خَزَائِنُ اللهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

Katakan wahai Muhammad: aku tidak pernah mengatakan kepada kalian bahwa aku memiliki perbendaharaan allah, aku juga tidak mengetahui yang gaib, dan aku juga tidak pernah mengatakan bahwa aku adalah seorang malaikat. Tiada yang aku ikuti melainkan wahyu yang diturunkan kepadaku. Katakan apakah sama antara orang yang buta dengan orang yang melihat, mengapa kalian tidak berfikir? ( Al An'am 50)

 

Coba anda amati orang orang yang dianggap sakti atau wali tersebut, bukankah meteka juga seperti anda, kemaren muda sekarang tua renta? Andai dia benar benar sakti, niscaya ia pelihara dirinya agar tidak menua. 

 

Bukankah dia juga bisa sakit, dan ternyata ketika sakit juga berobat ke dokter? Andai dia benar benar sakti, niscaya dia obati sendiri penyakitnya? 

 

Bukankah orang yang dianggap sakti itu juga perlu untuk berteduh di dalam rumah, agar terlindung dari panas dan hujan? 

 

Dan lebih ironisnya, bukankah orang orang yang dianggap sakti itu meminta, dan kalaupun tidak meminta menerima sumbangan dari murid muridnya? Kenapa dia menerima, bukankah ia sakti yang katanya sebagian kesaktiannya, dia mampu melancarkan rejeki  dan karir anda?

 

Sobat! Sedari dulu kala, dongeng dan fakta memang berbeda, betapa banyak kisah yang luar biasa namun ternyata adanya hanya dalam dongeng, layakkah anda terperdaya oleh dongeng? 

 

Bila anda masih meyakini yang demikian itu, kemana iman anda bahwa Allah adalah Yang menciptakan, menguasai, dan mengatur dunia beserta isinya?

 

Penulis: Dr.Muhammad Arifin Badri